Pisang Goreng

Pisang Goreng

Sore hari di Jawa, udaranya hangat, sebuah kedai gorengan kecil mendesis di sudut jalan. Anda langsung menyantapnya – renyah di luar, lembut di dalam, beraroma kelapa, dengan sedikit kayu manis dan gula. Persis seperti itulah rasa pisang goreng Anda.

Waktu: Persiapan sekitar 30 menit
Jumlah: 4 porsi



Bahan-bahan

  • buah
    • 4 buah pisang keras
    • 1–2 sdt air jeruk lemon (untuk mencegah oksidasi dan menjaga kesegaran)

  • Adonan
    • 75 gr tepung beras (atau setengahnya dengan tepung terigu)
    • 1 sdt baking powder
    • 100 ml santan
    • 25 gr mentega atau margarin, lelehkan
    • 2 sendok teh gula
    • 1 sejumput garam
    • 2 sejumput bubuk kayu manis (opsional, untuk rasa manis yang hangat)
    • 2–3 sdm kelapa kering, sesuai selera
    • Opsional: 1 butir telur (membuat adonan sedikit lebih kaya)

  • Untuk memanggang & menyelesaikan
    • Minyak netral untuk menggoreng

  • Untuk menaburkan
    • Gula bubuk, madu atau sedikit gula kayu manis


Cara melakukannya langkah demi langkah

  1. Siapkan pisang
    Kupas pisang, potong-potong setebal kurang lebih 4 cm, lalu siram dengan air jeruk lemon. Ini akan menjaga pisang tetap ringan dan memberikan kesegaran yang ringan.

  2. Aduk adonan
    Campur tepung beras (bisa dicampur dengan tepung terigu jika suka) dan baking powder. Masukkan santan, gula, dan garam, aduk hingga menjadi adonan kental. Tambahkan mentega leleh, kelapa parut, dan—jika suka—telur. Tambahkan kayu manis secukupnya.

  3. Panaskan minyak
    Panaskan minyak dalam panci atau wajan tinggi hingga mencapai suhu 170–175 °C (gunakan tusuk sate kayu untuk menguji: jika gelembung terbentuk dengan cepat, berarti minyak sudah cukup panas).

  4. Pembakaran
    Celupkan potongan pisang ke dalam adonan, segera keruk sisa adonan, lalu masukkan langsung ke dalam minyak panas. Goreng secara bertahap selama 2-3 menit hingga berwarna cokelat keemasan dan renyah. Angkat dengan sendok berlubang dan tiriskan di atas tisu dapur.

  5. Melayani seperti di warung pinggir jalan
    Selagi masih hangat, taburi dengan gula bubuk, madu, atau gula kayu manis. Opsional: perasan jeruk nipis atau sejumput garam laut untuk kontras.


Agar kamu berasa seperti di Indonesia

  • Konsistensi terkendali: Adonan harus kental – dengan cara ini, adonan akan melekat dengan baik dan menjadi renyah.
  • Tepung beras = kerenyahan: Tepung beras memberikan kerenyahan ringan yang khas. Sedikit tepung terigu menambahkan tekstur yang lebih bulat.
  • Panas & segar: Pisang Goreng terasa paling enak saat itu juga – renyah di luar, lembut di dalam.


Asal usul sejarah – singkat dan jelas

Pisang goreng secara harfiah berarti "pisang goreng". Gorengan telah lama menjadi bagian dari budaya jajanan kaki lima Indonesia. Dengan menyebarnya tradisi menggoreng melalui jalur perdagangan dan era kolonial, buah yang sederhana ini menjadi camilan ikonis: cepat, harum, murah—dan sedikit berbeda di setiap daerah. Kini, Anda dapat menikmati pisang goreng dari warung kaki lima hingga kafe—selalu hangat, renyah, dan mengenyangkan.

Kembali ke blog

Tulis komentar